Minggu, 10 Juni 2012

Bahaya Makan dan Minum Sambil Berdiri


Dari Anas dan Qatadah,Rasullah SAW bersabda : Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri,Qatadah berkata :"bagaimana dengan makan ?"
Beliau menjawab : " Itu lebih buruk lagi".( HR.Muslim dan Tirmidzi )
Bersabda Nabi dari Abu Hurairah."Jangan kalian minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa,maka hendaknya ia muntahkan !".( HR.Muslim )
Islam sangat lengkap mengatur aspek kehidupan manusia,termasuk dalam cara makan,Mencuci tangan sebelum makan,makan dengan tangan kanan,tidak makan sampai kekenyangan,dan tidak makan sambil berdiri.Adalah beberapa adap yang sudah di kenal dalam islam.
Namun ternyata,larangan untuk makan berdiri juga memilki hikmah dan rahasia medis tersendiri.
Rahasia medis I

Dr.Abdurazzaq Al Kailani berkata :"Minum dan Makan sambil duduk,lebih sehat,lebih selamat,dan lebih sopan,karena apa yang diminum atau yang dimakan oleh seseorang akan bejalan pada dinding usus dengan perlahandan lembut".Adapun minum sambil berdiri,maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus,menabraknya dengan keras.Jika ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebakan melar dan jatuhnya usus,yang kemudian menyebabkan pernah sekali minum sambil difungsi pencernaan.Adapun Rasullah berdiri,maka itu di kerenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk.seperti sesaknya manusia pada tempat-tempat suci,buakn merupakan kebiasaan.Ingat hanya sekali karena darurat.
Begitu pula makan sambil berjalan,sama sekali tidak sehat,tidak sopan,tidak etis dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan Kaum Muslimin.

Dr Ibrahim Al Rawi melihat bahwa manusia pada saat berdiri,Ia dalam keadaan tegang,organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras,supaya mampu mempertahankan semua otot padatubuhnya,sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna.Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan saraf dan otot secara bersamaan.yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenanganyang merupakan syaraf terpenting pada saat makan dan minum.Ketenanganini bisa dihasilkan pada saat duduk,dimana saraf dalam keadaan tenang dan tidak tegang,sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siapuntuk menerima makanan dan minuman dengan cara tepat.

Dr Al Rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri,bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana( saraf otak kesepuluh ) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang menelilingi usus.Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf( Vagal Inhibition )yang parah,untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung,sehingga menyebabkan pingsan atau matimendadak.
Begitu pula makan dan minum sambil berdiri secara terus menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan tejadinya luka pada lambung.Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95 % terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.

Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh Sfinger.Sfinger adalah suatu stuktur maskuler ( berotot ) yang bisa membuka(sehingga air kamih bisa lewat ) dan menutup.Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada "pos pos penyaringan yang berada di ginjal.Nah jika kita minum berdiri air yang kita minum tanpa disaring lagi.langsung menuju kandung kemih.Ketika langsung menuju kandung kemih,maka terjadi pengendapan di saluran ureter.Karena banyak limbah-limbahyang menyisa di ureter.Inilah yang menyebabakanpenyakit kristal ginjal.Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya,susah kencing penyebabnya.

RAHASIA MEDIS II

Apabila kita makan sambil berdiri,maka akan terjadi reflux asam lambung akan naik ke saluranesofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi.Iritasi sel kerongkongan ini dikarenakan pH asam lambung yang sangat asam ( pH 1-2.5) dan kadang ditandai dengan gejala panas terbakar yang menyesakan di dada ( Disebut heartburn ).Bila kita tetap bandel membiasakan makan dan minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang,iritasi sel-sel karongkongan ini akan berakumulasi dan menyebabkan kanker saluran Esofagus.Cara mencegah reflux asam lambung ini adalah dengan makan dan minum sambil duduk.

>>>>> ARTIKEL 2 <<<<<<<<<
makan-minum-berdiriBanyak dari kita yang memiliki kebiasaan minum sambil berdiri,bahkan terkadang banyak pesta pernikahan yang menyediakan sedikit kursi bagi para tamunya. Padahal tahukah kamu kebiasaan makan dan minum sambil berdiri itu tidak baik untuk kesehatan dan Rasulullah sudah melarang kita sebagai umatnya untuk makan dan minum dalam keadaan berdiri.

Dalam hadist disebutkan "janganlah kamu minum sambil berdiri". Dari segi kesehatan. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfinger. Sfinger adalah suatu struktur muskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup.

Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada "pos-pos" penyaringan yang berada di ginjal. Jika kita minum sambil berdiri. Air yang kita minum otomatis masuk tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika menuju kandung kemih itu terjadi pengendapan di saluran speanjang perjalanan (ureter). Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter inilah awal mula munculnya bencana.
Betul, penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang sungguh berbahaya. diduga diakibatkan karena Susah kencing, jelas hal ini berhubungan dengan saluran yang sedikit demi sedikit tersumbat tadi.

Dari Anas r.a. dari Nabi saw.: “Bahwa ia melarang seseorang untuk minum sambil berdiri”. Qatadah berkata, “Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang makan. Ia menjawab bahwa hal itu lebih buruk.”

Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lambat. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.

Adapun rasulullah saw pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat azas darurat!

Manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.

Ketenangan ini hanya bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.

Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.

Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.

Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokkan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.

Diriwayatkan ketika Rasulullah s.a.w. dirumah Aisyah r.a. sedang makan daging yang dikeringkan diatas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah s.a.w. duduk sedemikian itu lalu berkata: “Lihatlah orang itu duduk seperti budak.” Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w.: “Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak.” Lalu Rasulullah s.a.w. mempersilakan wanita itu untuk makan. Adapun duduk bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh Rasulullah sebagaimana sabdanya, “Sesungguhnya Aku tidak makan secara bertelekan” (HR Bukhari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar