Minggu, 10 Juni 2012
Surat Untuk Anda (Para Perokok)
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Saudaraku Tercinta:
Semoga kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah senantiasa terlimpahkan
kepada anda. Adapun setelah itu:
Saya berdoa kepada Allah subhaanahu wa ta’aalaa supaya surat ini sampai
ke tangan anda sedang anda dalam keadaan sehat dan ‘afiat. Barangkali
anda bertanya-tanya; siapakah saya? Ada apa gerangan saya menulis surat
ini untuk anda? Apa target di balik surat tersebut?.
Biarkan saya katakan kepada anda: Anda akan mendapatkan jawaban semua
ini diantara baris-baris tulisan ini.
Tenang dan bacalah kalimat-kalimat ini yang ditulis oleh seorang saudara
anda yang mencintai dan menyayangi anda….bagaimana pantas bagi anda
sedang anda adalah seorang putra Islam dan berasal dari sebuah keluarga
yang dikenal baik, sholeh dan menjaga kehormatan….Anggotanya adalah ahli
tauhid dan sholat….Bagaimana pantas bagi anda meninggalkan jalannya
bapak dan para leluhur?! Bahkan anda mendurhakai firman Allah subhaanahu
wa ta’aalaa kepada Rasul-Nya.
Kendati pada diri anda terdapat kebaikan –bagi Allah-lah pujian yang
banyak- hanya saja saya hendak bertanya kepada anda tentang api yang
anda bawa dalam saku anda dan antara jari-jari anda…kemudian anda
letakkan di mulut anda…Relakah anda api tersebut untuk putra atau putri
anda….jawaban anda akan mengatakan: “saya tidak rela untuk putra saya
lantas bagaimana untuk putra atau saudari saya?!
Lantas kenapa anda relakan diri anda melakukan dosa dan jatuh dalam
keharaman namun anda tidak rela hal itu untuk putra atau putri anda?!
Lantas bagaimana anggota keluarga anda dari putra dan putri anda akan
tumbuh sedang mereka melihat teladan dan pengajar meniupkan racun dalam
rumah mereka setiap saat?! Sesungguhnya mereka akan mengikuti teladan
dan berjalan di atas jalannya ayah?! Bagaimana anda akan perbuat
terhadap mereka esuk kelak.
Saudaraku Tercinta
Waktu untuk kembali sesaat lagi…tinggalkanlah bisikan-bisikan setan dan
dengarkanlah firman Allah subhaanahu wa ta’aalaa dan sabda Rasul
sollallohu ‘alaihi wasallam serta penjelasan para ulama tentang
keharaman mengkonsumsi maupun menjual rokok. Saya akan melontarkan
kepada anda satu pertanyaan yang akan saya dapati jawabannya dari anda
seorang diri sekarang juga…..
Pada timbangan manakah rokok ini diletakkan? Pada timbangan kebaikankah,
ataukah pada timbangan keburukan?! Jawaban anda akan menyatakan: “pada
timbangan keburukan” karena ia bukan termasuk barang thayyib (baik) dan
karena tidak ada posisi ketiga antara kebaikan dan keburukan….Bukankah
demikian?! Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman:
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka
tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun sekalipun (amalan itu)
hanya seberat biji sawi dan cukup dengan Kami Dzat yang membikin
perhitungan ” (Al Anbiya’:47)
Perhatikanlah perkara ini….Dimanakah gerangan anda kelak pada hari
ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri
dan anak-anaknya? Dimanakah gerangan anda kelak pada hari dimana semua
wanita yang menyusui lalai dari anak yang disusuinya dan kamu lihat
manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk?!
Pada hari sulit itu anda menunanti-nanti satu kebaikan! Namun anda
sekarang mengumpulkan keburukan dan dosa-dosa!
Bahkan pantaskah anda termasuk orang-orang yang berbau tak sedap?!
Cukuplah bahayanya bagi anda rokok tersebut telah dilarang di
tempat-tempat umum di negara-negara kafir ?! Ikutilah daftar yang amat
mengagetkan bagi orang-orang yang sakit kangker paru-paru, tenggorokan
dan penyakit-penyakit rokok yang lain?!
Saudaraku tercinta
Relakah anda dikatakan seorang fasik?! Atau seorang perokok?! Padahal
anda adalah fulan putra fulan. Demi Allah sekiranya setiap hisapan rokok
merupakan satu keburukan maka berapa banyak keburukan yang telah anda
kumpulkan semenjak anda mulai merokok? Bagaimana kelak anda menjumpai
Allah subhaanahu wa ta’aalaa dengan membawa keburukan-keburukan ini?
Waspadalah terhadap firman Allah subhaanahu wa ta’aalaa “Maka hendaklah
orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau
ditimpa azab yang pedih” (An Nur:64)
Sesungguhnya saya memohonkan perlindungan kepada Allah untuk anda dari
termasuk orang yang tidak mau kembali kepada Allah dan Rasul-Nya,
berjalan di belakang petunjuknya, mengikuti setan-setannya dan
bermaksiat kepada Allah subhaanahu wa ta’aalaa dengan nikmat-nikmat-Nya
yang telah dilimpahkan kepadanya….berupa harta, kesehatan, dua tangan
dan bibir. Buanglah apa yang ada di tangan anda, mulailah lembaran baru
yang disucikan oleh iman, dihiasi oleh ketaqwaan dan meninggalkan apa
yang Allah larang untuk dikonsumsi maupun dijual?!
Janganlah anda pikul dosa anda pada hari kiamat beserta dosa orang-orang
yang anda jual kepada mereka berikut dosa anak-anak dan teman-teman
anda yang mengikuti jejak anda hingga hari kiamat….tanpa berkurang
sedikitpun dosa-dosa mereka. Rasulullah sollallohu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Barangsiapa memulai kebiasaan buruk dalam Islam maka ia
mendapat dosanya dan dosa yang melakukannya sepeninggalnya tanpa
mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun” (HR Muslim)
Sepantasnyalah anda mendengarkan firman Allah subhaanahu wa ta’aalaa dan
tidak mengulangi lagi. “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang
beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran
yang turun (kepada mereka)” (Al Hadid:16)
Saya berlindung kepada Allah jika anda mendengarkan ayat-ayat-Nya sedang
hati anda tidak khusu’, anggota badan anda tidak lunak dan hati anda
tidak mau tobat. Saya sodorkan kepada anda fatwa yang terhormat syaikh
Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin seputar mengkonsumsi rokok dan candu.
Beliau –semoga Allah merahmatinya- berkata:
“Merokok adalah diharamkan demikian pula candu. Dalil atas hal itu
adalah firman Allah subhaanahu wa ta’aalaa ;
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri” (An Nisa: 29) dan
firman-Nya
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (Al
Baqarah:195).
Telah terbukti dalam ilmu kedokteran bahwa mengkonsumsi barang-barang
ini menimbulkan madharat. Dan jika menimbulkan madharat berarti haram.
Dalil lain firman Allah subhaanahu wa ta’aalaa :
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna
akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah
sebagai pokok kehidupan” (An Nisa’:5)
Allah melarang memberikan harta kita kepada orang-orang yang belum
sempurna akalnya karena mereka akan menghamburkan dan merusaknya. Tidak
diragukan lagi bahwa membelanjakan harta untuk membeli rokok atau candu
berarti menghambur-hamburkan dan merusak harta maka dilarang dengan
dalil ayat ini. Dalam sunnah disebutkan bahwa Rasulullah sollallohu
‘alaihi wasallam melarang menyia-nyiakan harta” sedang membelanjakan
harta pada barang-barang ini termasuk menyia-nyiakan harta. Dan karena
Nabi sollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak boleh berbahaya maupun membahayakan” sedang mengkonsumsi
barang-barang ini menimbulkan bahaya (madharat). Dan karena
barang-barang ini menjadikan orang bergantung kepadanya. Jika dia tidak
mendapatkannya, dadanya sesak dan dunia terasa sempit baginya sehingga
dia memasukkan ke dalam dirinya sesuatu yang sebenarnya tidak dia
butuhkan”
Demikianlah saya berdoa kepada Allah subhaanahu wa ta’aalaa kiranya
surat ini jatuh pada tempat yang baik di hati anda dan anda bertekad
untuk taubat dari segala dosa dan kesalahan.
Dan kiranya taubat anda dalam waktu dekat ini…Jadilah orang yang cerdik,
memiliki obsesi, inabah (kembali kepada Allah) dan bergembiralah dengan
kebaikan besar dan pahala yang banyak. Allah subhaanahu wa ta’aalaa
berfirman: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang taubat dan
mencintai orang-orang yang mensucikan diri” (Al Baqarah : 222)
Alangkah agungnya kedudukan jika Allah subhaanahu wa ta’aalaa tai anda
dan menjadikan anda termasuk hamba-hamba-Nya yang didekatkan.
Janganlah anda menjadi orang yang lemah keinginan, berkepribadian
goncang dari orang-orang yang setan mengerahkan pasukan berkuda dan
pasukannya yang berjalan kaki kepada mereka lalu meninggalkan jalan
surga sebagaimana sabda sollallohu ‘alaihi wasallam
“Setiap umatku masuk jannah melainkan yang enggan”. Mereka (para
sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah! Siapa yang enggan? Beliau
bersabda: “Barangsiapa menaatiku masuk jannah dan barangsiapa bermaksiat
kepadaku berarti ia telah enggan” (HR Bukhari)
Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad,
keluarga dan sahabatnya semua.
Kontributor: Dewa Inskari Dewa.Putra@snsgroup.co.id
------------
Sumber : www.almanaj.or.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar